Ikan Buntal yaitu ikan yang sangat mematikan lantaran mengandung racun yang disebut dengan tetrodotoksin. Sudah banyak kasus ajal pada insan yang disebabkan oleh mengkonsumsi ikan ini. Untuk itu penting bagi kita untuk mengetahui dan mengenal ikan buntal semoga jikalau kita menjumpainya, kita bisa menghindarnya.
Berikut yaitu warta mengenai ikan buntal.
Nama / Species | Ikan Buntal |
Nama Latin | Colomesus psittacus (Bloch & schneider, 1801) |
Kingdom | animallia |
Filum / Divisi | Chordata |
Famili | Tetraodontidae |
Genus | Diodon Holocanthus |
Deskripsi | Ikan buntal umumnya dipercaya sebagai vertebrata paling beracun di dunia sehabis katak emas. Organ-organ dalam ibarat hati dan kadang kulit ikan buntal sangat beracun bagi sejumlah binatang jikalau mereka memakannya. Namun daging beberapa sepisies ikan ini dijadikan makanan di Jepang, Korea (disebut bok), dan Cina yang disiapkan oleh juru masak yang mengetahui penggalan tubuh mana yang kondusif dimakan dan seberapa banyak kadarnya. |
Patogen | patogen buntal |
Dampak | Racun yang terdapat pada penggalan dalam ikan buntal ini dinamakan Tetrodotoksin (TTX). Dosis mematikan racun ikan buntal bagi insan diperkirakan 2 mg TTX. Racun ini sangat mematikan dan akan bereaksi pada korbannya hanya dalam waktu kurang dari setengah jam. Oleh lantaran itu pada umumnya di restoran tertentu makanan ini akan dihidangkan oleh sang koki setengah jam sehabis masak dan dicoba oleh Chef koki tersebut sebelum dihidangkan untuk menjamin keamanannya. |
Nama Umum | Banded Pipefish, Banded Puffer, Parot Pufferfish |
Status di Indonesia | Sudah Ada di Indonesia |
Penyebaran Daerah Asli | Pantai Paria (Atlantik) sampai Sungai Amazon di Brazil. |
Penyebaran Daerah Asing | Brazil, Prancis Guiana, Guyana, Trinidad, Venezuela, dan Suriname. |
Karakteristik Khusus | Mempunyai kemampuan untuk menggembungkan badannya sebagai pertahanan diri dan terdapat duri-duri yang beracun pada tubuhnya Ikan kecil pemakan daging |
Demikianlah warta mengenai ikan buntal atau ikan fugu. Semoga warta tersebut bermanfaat bagi pembaca sekalian.
Referensi:
This post have 0 komentar
EmoticonEmoticon