Jumat, 03 Agustus 2018

Penyakit berak putih merupakan salah satu jenis penyakit yang sering menyerang berbegai jenis ikan budidaya menyerupai nila, ikan mas, bandeng, lele, dan udang. Penyakit ini sering menjadi momok peternak lantaran sifatnya yang mematikan dan cukup sulit ditanggulangi. Serangan penyakit ini ditandai dengan berak/kotoran ikan yang berwarna putih dan mengambang di permukaan air.

Berak normal pada ikan berwarna kecoklatan dan karam di dasar perairan, namun berak putih ini justru mengambang lantaran banyaknya kandungan gas. Serangan penyakit ini akan menimbulkan ikan mati dalam beberapa hari, bahkan sanggup menimbulkan janjkematian masal apabila tidak segera ditanggulangi. Penyakit ini disebabkan banyak sekali bakteri, salah satunya dari genus Vibrio, yang menyerang organ dalam ikan.

Berak putih umumnya disebabkan oleh kualitas air yang buruk. Pemberian pakan yang hiperbola sampai menimbulkan pakan ikan tidak tergoda ikan dan mengendap di dasar kolam ialah penyebabnya. Pakan-pakan yang membusuk di kolam akan memicu tumbuhnya banyak sekali macam basil dan ganggang hijau biru yang membahayakan ikan. Ganggang hijau biru sanggup memperburuk keadaan kolam lantaran sanggup mengeluarkan senyawa beracun yang membahayakan ikan, terutama ikan kecil.

Selain menyerang ikan dalam kolam, penyakit berak putih juga dapat
menyerang ikan peliharaan dalam akuarium. Seperti referensi gambar 
diatas, dimana ikan lou han yang mengeluarkan berak berwarna putih.

Bagaimana mengatasi duduk kasus berak putih tersebut?

Kontrol kualitas air kolam

Kualitas air kolam sanggup dijaga dengan membatasi dukungan pakan dan mengganti air kolam secara berkala. Pemberian pakan sebaiknya diatur biar tidak berlebihan. Ikan budidaya biasanya diberi makan 2 sampai 3 kali sehari. Berilah pakan secukupnya biar tidak ada masakan yang tidak tergoda dan mengendap di dasar kolam. Berilah jenis pakan yang sesuai dengan lisan ikan, apabila 25% ikan sudah tidak makan lagi, hentikanlah dukungan pakan. Air kolam juga wajib dijaga kebersihannya, untuk kolam-kolam yang tidak mengalir sebaiknya diganti sebanyak setengah dari volume kolam seminggu sekali.

Pemberian bawang putih

Bawang putih mengandung senyawa antibakteri yang disebut alisin. Senyawa alisin inilah yang memberkan sensasi agak pedas pada bawang putih. Penelitian di banyak sekali universitas menandakan bahwa alisin bisa menghambat pertumbuhan banyak sekali macam bakteri. Kemampuan bawang putih ini sanggup dimanfaatkan sebagai obat alami untuk mengontrol basil berbahaya dalam kolam ikan. Bawang putih tidak akan meracuni ikan, jadi dukungan yang cukup banyak tdak membahayakan ikan. Bawang putih ditumbuk sampai halus dan ditebarkan di air kolam sampai merata. Semakin banyak jumlahnya semakin baik dalam mengontrol basil berbahaya.

Penggunaan sistem bioflok

Bioflok merupakan suatu sistem perikanan dimana air kolam berwarna coklat kemerahan lantaran hadirnya basil dari genus Bacillus yang menguntungkan. Ketika sistem ini telah matang, basil dalam kolam akan membentuk gumpalan-gumpalan yang sanggup dimakan ikan dan menjadi sumber nutrisi tambahan. Pakan-pakan yang tidak tergoda ikan juga akan menjadi masakan basil Bacillus tersebut sehingga mencegah tumbuhnya basil berbahaya. Sistem bioflok sanggup dibentuk dengan menambahkan gula atau tepung dalam kolam untuk memicu tumbuhnya basil baik. Bakteri Bacillus ini sebetulnya telah ada di kolam, namun jumlahnya sedikit sehingga belum menguntungkan ikan. Pemberian gula ini akan memicu tumbuh suburnya Bacillus yang menciptakan air menjadi berwarna coklat kemerahan. Setelah Bacillus tumbuh melimpah, basil berbahaya dan ganggang hijau biru tidak sanggup tumbuh dengan baik pada kolam tersebut. Apabila kolam bioflok telah tercipta, tidak perlu dilakukan penggantian air biar basil yang telah tumbuh tidak hilang.

Pemberian antibiotik

Antibiotik sanggup ditambahkan pada masakan ikan sebelum ditebar di kolam. Sebaiknya ikan dipuasakan terlebih dahulu sebelum diberi makan yang telah ditambah antibiotik ini. Antibiotik sanggup mengubah rasa pakan sehingga ikan perlu dipuasakan terlebih dahulu biar tetap lahap memakan pakan. Antibiotik menyerupai tetrasiklin dan amoxilin sanggup dipakai sebagai adonan pakan.

Saran-saran tersebut diatas sanggup diaplikasikan untuk pengobatan maupun pencegahan penyakit berak putih. Namun saya sarankan bagi peternak untuk melaksanakan tindakan pencegahan, sebelum penyakit tersebut muncul. Makara mulai dari sekarang, anda sanggup mengatur jumlah pakan, mengganti air, atau membangun sistem bioflok. Atau anda juga sanggup dengan memperlihatkan bawang putih dan antibiotik secara bersiklus pada ikan.

This post have 0 komentar


EmoticonEmoticon

Next article Next Post
Previous article Previous Post

Advertisement