Jumat, 03 Agustus 2018

Bagi anda yang telah usang berkecimpung di dunia peternakan ikan nila tentu sudah tidak gila lagi dengan istilah nila monosex. Tapi bagi anda yang masih awam (baca: gres tertarik di dunia perikanan) tentu masih resah dengan istilah itu. Bila anda binggung mungkin yang pertama akan anda lakukan yaitu mencari isu tersebut di “mbah google” yang serba tahu. Dan mungkin  ketika itu anda menemukan goresan pena yang saya buat ini hehe.

Monosex berasal dari dua kata yaitu mono yang artinya satu/tunggal dan sex yang artinya jenis kelamin. Makara monosex artinya yaitu jenis kelamin satu/tunggal/sama. Sedangkan nila monosex yaitu ikan nila yang semuanya mempunyai jenis kelamin yang sama, biasanya berjenis kelamin jantan.
Peternak menyukai sistem monosex alasannya yaitu nila jantan mempunyai pertumbuhan yang lebih cepat dibandingkan betina. Pertumbuhan si jantan sanggup mencapai 30% bahkan dalam perkara tertentu 50% lebih cepat dari betina. Ini tentu sangat menguntungkn bagi peternak alasannya yaitu panen sanggup dilakukan lebih cepat dan ikan mempunyai pertumbuhan yang seragam.

Bagi anda yang telah usang berkecimpung di dunia peternakan ikan nila tentu sudah tidak asi Nila Monosex : Apa dan Bagaimana?
Nila monosex jantan mempunyai pertumbuhan yang seragam

Bila nila jantan dan betina dipelihara bersama-sama, ikan betina cenderung berukuran lebih kecil sehingga dikala panen ukuran ikan tidak searagam. Ikan jantan dan betina juga sanggup kawin dan bertelur, yang justru sanggup semakin menghambat pertumbuhannya. Energi yang seharusnya dipakai untuk tumbuh malahan dipakai untuk kawin dan bertelur.

Nah, kini pertanyaanya yaitu bagaimana memperoleh ikan nila monosex? Apakah kita harus menentukan dari anakan nila dan hanya memelihara yang jantan saja? Itu sanggup dilakukan tapi sangat tidak mudah dan sulit dilakukan. Cara yang paling gampang yaitu dengan memakai pemberian hormon testosteron.

Hormon testosteron dalam badan hewn berperan dalam menentukan ciri kelamin sekunder binatang jantan dewasa. Sedangkan pada embrio berperan dalam menentukan jenis kelamin binatang tersebut. Pemberian hormon tersebut pada larva nila yang gres menetas akan menciptakan larva yang tadinya berjenis kelamin betina menkadi jantan. Hormon tersebut sanggup dicampurkan ke dalam makanan yang diberikan ataupun dicampur dengan air daerah hidup ikan.

Larva nila diberi pakan yang telah dicampur hormon selama 7 hari, cara ini akan menghaslkan nila jantan sekitar 90%. Hormon testosteron kini juga telah banyak dijual di pasaran sehingga gampang diperoleh. Untuk menghemat biaya, peternak juga sanggup memakai testosteron yang berasal dari testis sapi yang ditumbuk dan dilarutkan pada alkohol.

Demikian sekelumit keterangan wacana nila monosex, untuk klarifikasi lebih mendalam mengenai penggunaan dan cara memperoleh hormon testosteron akan saya tulis di lain kesempatan.

This post have 0 komentar


EmoticonEmoticon

Next article Next Post
Previous article Previous Post

Advertisement