Ikan bandeng (Chanos chanos) merupakan ikan konsumsi terkenal di Indonesia. Ikan ini cukup disukai alasannya mempunyai rasa yang yummy dan harga yang cukup murah. Saat goresan pena ini dibentuk pada tamat September 2016, harga rata-rata ikan bandeng di DKI Jakarta yakni Rp 32.700 per kg untuk ukuran sedang. Ikan bandeng merupakan satu-satunya anggota famili chanidae yang masih hidup, enam anggota lain famili ini telah punah semenjak ribuan tahun silam.
Biologi ikan bandeng
Bandeng merupakan ikan erurihaline, artinya mempunyai kemampuan penyesuaian yang tinggi terhadap kadar garam di tepatnya hidup. Mereka sanggup hidup di lautan dengan kadar garam tinggi dan juga pada kawasan muara dengan kadar garam rendah.
Ikan bandeng remaja umumnya hidup di muara sungai lembap payau. Ketika demam isu kawin datang mereka akan berpindah ke maritim untuk bertelur. Seekor bandeng remaja berukuran 6 kg bisa menghasilkan 3 sampai 4 juta butir telur dalam sekali demam isu kawin. Mereka akan bertelur di perairan dangkal dan segera kembali ke muara sungai sehabis selesai. Larva bandeng yang gres menetas akan hidup di maritim selama 2 sampai 3 minggu. Setelah itu, bandeng muda akan berpindah ke kawasan muara dan hidup di sana sampai besar.
Ikan bandeng sanggup mencpai panjang sampai lebih dari 1 meter di alam. Mereka akan mencapai berat 14 kg dalam waktu 15 tahun. Mereka merupakan ikan pemakan segala yang akan memangsa baik plankton, alga, maupun binatang crustacea. Secara alami mereka hidup di pesisir perairan Samudra Hindia dan Samudra Pasifik.
Bandeng dalam tambak
Ikan bandeng banyak dikembangbiakkan dalam tambak-tambak lembap payau. Daerah pesisir pantura Jawa sepanjang semarang sampai demak banyak menggembangkan sistem bandeng dalam tambak ini. Bandeng di sini umumnya hidup tanpa diberi makan tambahan, mereka dibiarkan memperoleh kuliner secara alami dari tambak tersebut. Namun ada beberapa tambak yang memperlihatkan kuliner perhiasan untuk mempercepat pertumbuhan dan mempercepat masa panen.
Bandeng muda atau yang biasa disebut nener diperoleh petani dengan menjaring ikan muda di lautan. Setelah terkumpul banyak, ikan muda ini akan dipindahkan ke tambak untuk pembesaran. Saat ini telah mulai dikembangkan pembenihan bandeng di kolam-kolam buatan sehingga tidak melulu mengandalkan nener tangkapan dari alam. Walaupun begitu menciptakan bandeng bertelur di lingkungan buatan merupakan hal yang sulit sehingga tidak banyak orang sanggup melakukannya.
Makanan olahan bandeng
Ikan yang disebut bolu dalam bahasa Makasar dan Bugis ini menjadi salah satu promadona masakan kawasan pesisir. Beberapa orang tidak menyukai bandeng alasannya terdapat duri di dagingnya (dalam bahasa jawa disebur "eri selap") sehingga orang kadang terganggu ketika makan. Untuk mengatasi hal tersebut di kawasan Semarang muncul kuliner khas yang disebut bandeng presto. Ikan bandeng dimasak dengan tekanan dan panas tinggi selama beberapa ketika sampai tulang-tulangnya menjadi lunak dan sanggup dimakan. Industri bandeng presto telah menjadi salah satu mata pencaharian andalan banyak warga di Semarang.
Selain bandeng presto, olahan bandeng lain yang terkenal yakni bandeng bumbu bali, pindang bandeng, bandeng bumbu kuning, dan otak-otak bandeng.
Kadanagkala ditemukan daging bandeng yang beraroma tanah/lumpur ketika dimakan. Hal ini terjadi alasannya ikan tersebut hidup di lingkungan yang kaya akan cyanobakteri jenis Oscillatoria yang menghasilkan zat kimia geosmin. Zat kimia tersebut merupakan penyebab daging bandeng beraroma lumpur. Apabila bandeng hidup di lingkungan yang bersih, aroma lumur tersebut tidak akan muncul. Salah satu cara menghilangkan aroma tersebut yakni dengan memelihara bandeng selama satu sampai 2 ahad dalam air mengalir yang higienis sebelum menjualnya ke konsumen.
Biologi ikan bandeng
Bandeng merupakan ikan erurihaline, artinya mempunyai kemampuan penyesuaian yang tinggi terhadap kadar garam di tepatnya hidup. Mereka sanggup hidup di lautan dengan kadar garam tinggi dan juga pada kawasan muara dengan kadar garam rendah.
 |
| Ikan bandeng mempunyai badan berwarna putih kehijauan |
Ikan bandeng remaja umumnya hidup di muara sungai lembap payau. Ketika demam isu kawin datang mereka akan berpindah ke maritim untuk bertelur. Seekor bandeng remaja berukuran 6 kg bisa menghasilkan 3 sampai 4 juta butir telur dalam sekali demam isu kawin. Mereka akan bertelur di perairan dangkal dan segera kembali ke muara sungai sehabis selesai. Larva bandeng yang gres menetas akan hidup di maritim selama 2 sampai 3 minggu. Setelah itu, bandeng muda akan berpindah ke kawasan muara dan hidup di sana sampai besar.
Ikan bandeng sanggup mencpai panjang sampai lebih dari 1 meter di alam. Mereka akan mencapai berat 14 kg dalam waktu 15 tahun. Mereka merupakan ikan pemakan segala yang akan memangsa baik plankton, alga, maupun binatang crustacea. Secara alami mereka hidup di pesisir perairan Samudra Hindia dan Samudra Pasifik.
Bandeng dalam tambak
Ikan bandeng banyak dikembangbiakkan dalam tambak-tambak lembap payau. Daerah pesisir pantura Jawa sepanjang semarang sampai demak banyak menggembangkan sistem bandeng dalam tambak ini. Bandeng di sini umumnya hidup tanpa diberi makan tambahan, mereka dibiarkan memperoleh kuliner secara alami dari tambak tersebut. Namun ada beberapa tambak yang memperlihatkan kuliner perhiasan untuk mempercepat pertumbuhan dan mempercepat masa panen.
 |
| Suasana panen bandeng di tambak |
Bandeng muda atau yang biasa disebut nener diperoleh petani dengan menjaring ikan muda di lautan. Setelah terkumpul banyak, ikan muda ini akan dipindahkan ke tambak untuk pembesaran. Saat ini telah mulai dikembangkan pembenihan bandeng di kolam-kolam buatan sehingga tidak melulu mengandalkan nener tangkapan dari alam. Walaupun begitu menciptakan bandeng bertelur di lingkungan buatan merupakan hal yang sulit sehingga tidak banyak orang sanggup melakukannya.
Makanan olahan bandeng
Ikan yang disebut bolu dalam bahasa Makasar dan Bugis ini menjadi salah satu promadona masakan kawasan pesisir. Beberapa orang tidak menyukai bandeng alasannya terdapat duri di dagingnya (dalam bahasa jawa disebur "eri selap") sehingga orang kadang terganggu ketika makan. Untuk mengatasi hal tersebut di kawasan Semarang muncul kuliner khas yang disebut bandeng presto. Ikan bandeng dimasak dengan tekanan dan panas tinggi selama beberapa ketika sampai tulang-tulangnya menjadi lunak dan sanggup dimakan. Industri bandeng presto telah menjadi salah satu mata pencaharian andalan banyak warga di Semarang.
 |
| Makanan khas Semarang "Bandeng presto" |
Selain bandeng presto, olahan bandeng lain yang terkenal yakni bandeng bumbu bali, pindang bandeng, bandeng bumbu kuning, dan otak-otak bandeng.
Kadanagkala ditemukan daging bandeng yang beraroma tanah/lumpur ketika dimakan. Hal ini terjadi alasannya ikan tersebut hidup di lingkungan yang kaya akan cyanobakteri jenis Oscillatoria yang menghasilkan zat kimia geosmin. Zat kimia tersebut merupakan penyebab daging bandeng beraroma lumpur. Apabila bandeng hidup di lingkungan yang bersih, aroma lumur tersebut tidak akan muncul. Salah satu cara menghilangkan aroma tersebut yakni dengan memelihara bandeng selama satu sampai 2 ahad dalam air mengalir yang higienis sebelum menjualnya ke konsumen.
This post have 0 komentar
EmoticonEmoticon